Minggu, 26 Juli 2015

Proses obat didalam tubuh


Bagaimana perjalanan obat didalam tubuh ?


adme

ABSORSI—->DISTRIBUSI—->METABOLISME—->EKSRESI

Proses Absorpsi merupakan proses penyerapan obat dari tempat pemberian ke dalam sirkulasi sistemik (sirkulasi darah). kecepatan absorpsi obat imi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

* kelarutan obat dalam lemak
* Derajat disosiasi
* Ukuran partikel atau berat molekul
* Vaskularisasi daerah absorpsi
* Luas daerah absorpsi

Distribusi yaitu proses penyebaran obat melalui sirkulasi darah ke seluruh tubuh dan melalui membran sel agar tercapai tepat pada efek aksi.
Metabolisme (biotransformasi) adalah suatu proses kimia di mana suatu obat diubah didalam tubuh menjadi suatu metabolitnya. Tujuan metabolisme obat yaitu mengubah obat yang nonpolar (larut lemak) menjadi polar (larut air) agar dapat diekskresi melalui ginjal atau empedu. Dengan perubahan ini obat aktif umumnya diubah menjadi inaktif, tapi sebagian berubah menjadi lebih aktif, kurang aktif, atau menjadi toksik.
Eskresi yaitu pengeluaran obat atau metabolitnya dari tubuh terutama ginjal melalui air semi.

Waktu menelan obat

bagi kebanyakan obat waktu ditelannya tidak begitu penting yaitu sebelum atau sesudah makan. tetapi ada obat dengan sifat atau maksud pengobatan khusus guna menghsilkan efek maksimal atau menghindarkan efeksamping tertentu.
1. obat yang diharapkan memberikan efek yang cepat sebaiknya ditelan sebelum makan, misalnya obat cacing
2. obat yang diberikan sebaknya pada lambung kosong yakni 1 jam sebelum ata sesudah makan adalah penisilin, sefalosporin, eritromysn, rovamysin, linkomisyn, clindamycin, rifampisin, tetrasiklin
3. obat lain yang bersifat merangsang mukosa lambung pada waktu atau setelah makan, meskipun responsinya menjadi terhambat misalkan obat kortikosteroid, obat rheumatik, antidiabetik oral.
Ketahui keuntungan dan kerugian kombinasi obat

Kombinasi obat

kombinasi obat adalah 2 obat yang digunakan pada waktu yang bersamaan dapat saling mempengaruhi kerjanya masing-masing
1. antangonisme, dimana kegiatan obat pertama dikurangi atau ditiadakan sama sekali oleh obat kedua
2. sinergisme, dimana kekuatan obat pertama diperkuat oleh obat kedua.

Keuntungan kombinasi obat
  1. menambah kerja terapeutik tanpa menambah efek buruk dan mengurangi toksisitas
  2. masing-masing obat, misalnya trisulfa
  3. menghambat terjadinya resistensi misalnya rifampicin dan isoniazid
  4. memperoleh potensiasi
Kerugian kombinasi obat
  1. pemborosan
  2. takaran masing-masing obat belum tentu sesuai dengan kebutuhan
  3. obat tidak dapat diubah tanpa mengubah pula dosis obat lainnya
  4. mempermudah terjadinya resistensi terhadap beberapa spesies kuman

Tidak ada komentar: